Pembunuhan selalu menyisakan kesedihan yang mendalam bagi para keluarga sang korban. Dari berbagai penjuru dunia, ada kisah pembunuhan berantai yang belum terjawab. Tak diketahui pasti apa yang telah merasuki jiwa dan pikiran para pembunuh ini saat mencari dan menghabisi korbannya. Semua aksinya berjalan dengan rapi dan tak terendus, seolah-olah dia adalah hantu. Hingga saat ini Kasusnya tak pernah terungkap dan masih menjadi misteri yang tak pernah terpecahkan. Meski samar-samar, si pelaku pun terungkap cukup lama. Ada yang bertahun-tahun, satu dekade, bahkan ada pula yang justru tidak tertangkap. Berikut kisah pembunuhan berantai yang masih menjadi teka teki hingga kini.
1. Pengumpul Tulang
Pada bulan februari 2009 yang lalu, West mesa of Albuquerque, New Mexico digemparkan dengan penemuan tulang manusia. Hasil penelitian di lokasi sangat mengejutkan sebab menemukan banyak sekali tulang, dari pembunuhan yang tak terindentifikasi.
Setelah diselidiki ternyata ada 11 wanita. Dari hasil penyelidikan tidak ditemukan dibunuh dengan senjata, ataupun pembunuhan dengan motif tertentu yang bisa ditemukan. Para wanita yang bekerja di situ masih diliputi ketakutan. Polisi mencoba menyelidiki para tamu ataupun pelanggan yang sering ke situ yang bisa saja mereka merupakan pelaku. Hingga kini identitas pembunuh masih misteri yang tak terpecahkan.
2. Pencekik Dari Boston
Pada Juli 1962 silam, Boston digemparkan dengan berita 'Pencekik Gila Bunuh 4 Wanita di Boston'. Alhasil, berita ini tentu saja membuat panik semua orang dan diliputi rasa ketakutan. Di antara tahun 1962 dan 1964, 13 wanita dengan usia dari 19 hingga 85 tahun telah dibunuh. Semua korban mati dicekik dengan stoking. Sementara dari hasil penyelidikan tidak ada tanda-tanda pendobrakan di rumahnya.
Seorang pria bernama Albert DeSalvo pun tertangkap. Dari penangkapan tersebut, DeSalvo mengaku bahwa dia adalah pelaku dari pencekikan 13 wanita tersebut. Namun polisi menemukan kejanggalan dari pemeriksaan, dan menduga DeSalvo tidak mungkin melakukan pembunuhan. Mereka yakin pembunuh sebenarnya belum tertangkap.
3. Pembunuhan 9 Februari
Pada 9 Februari seorang wanita keturunan latin diserang dan dibunuh di pinggiran Salt lake City, Amerika. Korban tengah sendiri di apartemennya dan tak ada yang tahu kejadian tersebut. Namun kejadian ini terulang lagi pada tanggal yang sama di tahun 2006 dan 2008 dengan motif yang sama. Setelah melakukan penyelidikan ternyata pelaku sama dengan kejadian di tahun sebelumnya. Akan tetapi kepolisian kesulitan untuk menemukan sang pelaku. Bukti yang mereka dapat sangat sedikit hingga kini pelaku tak pernah tertangkap.
4. Pembunuh Highway of Tears
Sebaiknya berhati-hatilah jika menumpang kendaraan umum, sebab bisa jadi orang yang anda tumpangi seorang pembunuh. Di jalan raya di Kanada ini lebih dari 40 orang wanita muda menghilang dan tak pernah ditemukan saat mencari tumpangan.
Jalan raya yang sepi dan terisolasi dari apapun dan tak akan ada seorangpun yang dapat mendengar teriakan tatkala terjadi hal yang buruk. Rata-rata korban yang menghilang adalah Inuit bukan berkulit putih dan beberapa orang mengatakan jika penyelidikan dimulai ketika orang kulit putih menjadi korban dan tewas pada tahun 2002. Sebetulnya beberapa tersangka telah dicurigai terkait dalam pembunuhan ini, namun tak satupun yang terbukti bersalah.
5. Pembunuh Alfabet
Di awal tahun 1970-an, New York digemparkan dengan berita pembunuhan brutal yang terjadi di area Rochester. Kala itu semua korban adalah wanita muda. Uniknya, dalam motif pembunuhan ini pelaku hanya membunuh korban dengan nama depan dan belakang dengan huruf yang sama seperti Carmen Colon, Wanda Walkowicz dan lain sebagainya.
Banyak orang mempertanyakan pembunuh yang dijuluki Alphabet Murders ini. Hingga akhirnya dugaan ditujukan kepada Kenneth Bianchi yang telah lama dicurigai. Dia dan keponakannya melakukan pembunuhan dikaitkan dengan Hillside pencekik, dan sementara Bianchi tidak pernah secara resmi telah dibersihkan dari pembunuhan Rochester, dia juga tidak pernah dituntut, dan masih mempertahankan dia tidak bersalah.
6. The Axeman of New Orleans
Axeman of New Orleans merupakan sebuah sebutan yang diberikan terhadap sebuah kasus pembunuhan berantai secara misterius, yang pernah terjadi di Dravidian New Orleans pada Mei 1918 hingga Oktober 1919. Ini adalah sebuah peristiwa hitam yang pernah tercatat dalam sejarah kejahatan Amerika Serikat. Aksi pembunuh tersebut menggunakan kapak untuk membunuh orang-orang yang ditemuinya. Uniknya, tidak semua korban yang diserang harus mati dan tampaknya tidak memiliki pola pemilihan korban tertentu. Pasalnya, ia melakukannya secara acak dan dilakukan pada malam hari, ketika ia mengendap ke dalam rumah melalui jendela atau pintu yang tidak terkunci. Akan tetapi, pada suatu peristiwa pernah juga dia menerobos secara paksa.
Beberapa korbannya adalah perempuan yang sedang hamil dan bahkan ketika sedang menggendong bayinya. Tampaknya, si pembunuh berkapak mengikuti jejak herb penjagal legendaris ''Jack the Ripper''. Tak tanggung-tanggung, bahkan si pembunuh menyurati pihak surat kabar lokal yang berisikan petunjuk dan teka-teki mengenai calon korban, ia juga mengatakan kalau dirinya adalah jelmaan sosok iblis dari neraka. Anehnya gelombang pembunuhannya berakhir begitu saja, sehingga menyisakan misteri tak terpecahkan, meski ada yang menyebutkan bahwa Josef Womfre sebagai pelakunya. Pasalnya, Momfre tewas ditembak pada Desember 1920 silam di Los Angeles.
7. Jack The Ripper
Sepanjang tahun ini, genaplah tempo 119 tahun tragedi terjadinya salah satu kasus pembunuhan berantai paling mengerikan dalam sejarah yang dilakukan oleh seorang ''devil' yang dijuluki ''Jack The Ripper'' di bagian Timur London, England. Di sepanjang satu abad, misteri yang menyelubungi kasus pembunuhan brutal itu masih menjadi sebuah tanda tanya yang belum berhasil terjawab. Ada beberapa sebab yang menjadikan ''Jack The Ripper'' dijuluki sebagai legenda kejahatan dalam sejarah, yaitu selain sang pelakunya yang masih misterius hingga saat ini, corak kejahatan yang dilakukannya juga sangat mengerikan dan brutal! Korbannya disembelih, ditikam, tubuh di belah dan organ-organnya dikeluarkan.
Sebenarnya, mangsa Jack The Ripper yang sering juga dijuluki ''Pembunuh Whitechapel'' hanyalah lima orang wanita, meski ada pendapat yang mengatakan jumlahnya bisa lebih dari itu. Dan semua kegiatannya itu ia lakukan hanya dalam jangka waktu 3 bulan saja. Tapi, bagaimanapun juga kekejaman dan misteri pembunuhnya menjadikan kasus pembunuhan berantai ini sangat popular hingga saat kini. Banyak pertanyaan bermunculan dari kasus ini.
1. Pengumpul Tulang
Pada bulan februari 2009 yang lalu, West mesa of Albuquerque, New Mexico digemparkan dengan penemuan tulang manusia. Hasil penelitian di lokasi sangat mengejutkan sebab menemukan banyak sekali tulang, dari pembunuhan yang tak terindentifikasi.
Setelah diselidiki ternyata ada 11 wanita. Dari hasil penyelidikan tidak ditemukan dibunuh dengan senjata, ataupun pembunuhan dengan motif tertentu yang bisa ditemukan. Para wanita yang bekerja di situ masih diliputi ketakutan. Polisi mencoba menyelidiki para tamu ataupun pelanggan yang sering ke situ yang bisa saja mereka merupakan pelaku. Hingga kini identitas pembunuh masih misteri yang tak terpecahkan.
2. Pencekik Dari Boston
Pada Juli 1962 silam, Boston digemparkan dengan berita 'Pencekik Gila Bunuh 4 Wanita di Boston'. Alhasil, berita ini tentu saja membuat panik semua orang dan diliputi rasa ketakutan. Di antara tahun 1962 dan 1964, 13 wanita dengan usia dari 19 hingga 85 tahun telah dibunuh. Semua korban mati dicekik dengan stoking. Sementara dari hasil penyelidikan tidak ada tanda-tanda pendobrakan di rumahnya.
Seorang pria bernama Albert DeSalvo pun tertangkap. Dari penangkapan tersebut, DeSalvo mengaku bahwa dia adalah pelaku dari pencekikan 13 wanita tersebut. Namun polisi menemukan kejanggalan dari pemeriksaan, dan menduga DeSalvo tidak mungkin melakukan pembunuhan. Mereka yakin pembunuh sebenarnya belum tertangkap.
3. Pembunuhan 9 Februari
Pada 9 Februari seorang wanita keturunan latin diserang dan dibunuh di pinggiran Salt lake City, Amerika. Korban tengah sendiri di apartemennya dan tak ada yang tahu kejadian tersebut. Namun kejadian ini terulang lagi pada tanggal yang sama di tahun 2006 dan 2008 dengan motif yang sama. Setelah melakukan penyelidikan ternyata pelaku sama dengan kejadian di tahun sebelumnya. Akan tetapi kepolisian kesulitan untuk menemukan sang pelaku. Bukti yang mereka dapat sangat sedikit hingga kini pelaku tak pernah tertangkap.
4. Pembunuh Highway of Tears
Sebaiknya berhati-hatilah jika menumpang kendaraan umum, sebab bisa jadi orang yang anda tumpangi seorang pembunuh. Di jalan raya di Kanada ini lebih dari 40 orang wanita muda menghilang dan tak pernah ditemukan saat mencari tumpangan.
Jalan raya yang sepi dan terisolasi dari apapun dan tak akan ada seorangpun yang dapat mendengar teriakan tatkala terjadi hal yang buruk. Rata-rata korban yang menghilang adalah Inuit bukan berkulit putih dan beberapa orang mengatakan jika penyelidikan dimulai ketika orang kulit putih menjadi korban dan tewas pada tahun 2002. Sebetulnya beberapa tersangka telah dicurigai terkait dalam pembunuhan ini, namun tak satupun yang terbukti bersalah.
5. Pembunuh Alfabet
Di awal tahun 1970-an, New York digemparkan dengan berita pembunuhan brutal yang terjadi di area Rochester. Kala itu semua korban adalah wanita muda. Uniknya, dalam motif pembunuhan ini pelaku hanya membunuh korban dengan nama depan dan belakang dengan huruf yang sama seperti Carmen Colon, Wanda Walkowicz dan lain sebagainya.
Banyak orang mempertanyakan pembunuh yang dijuluki Alphabet Murders ini. Hingga akhirnya dugaan ditujukan kepada Kenneth Bianchi yang telah lama dicurigai. Dia dan keponakannya melakukan pembunuhan dikaitkan dengan Hillside pencekik, dan sementara Bianchi tidak pernah secara resmi telah dibersihkan dari pembunuhan Rochester, dia juga tidak pernah dituntut, dan masih mempertahankan dia tidak bersalah.
6. The Axeman of New Orleans
Axeman of New Orleans merupakan sebuah sebutan yang diberikan terhadap sebuah kasus pembunuhan berantai secara misterius, yang pernah terjadi di Dravidian New Orleans pada Mei 1918 hingga Oktober 1919. Ini adalah sebuah peristiwa hitam yang pernah tercatat dalam sejarah kejahatan Amerika Serikat. Aksi pembunuh tersebut menggunakan kapak untuk membunuh orang-orang yang ditemuinya. Uniknya, tidak semua korban yang diserang harus mati dan tampaknya tidak memiliki pola pemilihan korban tertentu. Pasalnya, ia melakukannya secara acak dan dilakukan pada malam hari, ketika ia mengendap ke dalam rumah melalui jendela atau pintu yang tidak terkunci. Akan tetapi, pada suatu peristiwa pernah juga dia menerobos secara paksa.
Beberapa korbannya adalah perempuan yang sedang hamil dan bahkan ketika sedang menggendong bayinya. Tampaknya, si pembunuh berkapak mengikuti jejak herb penjagal legendaris ''Jack the Ripper''. Tak tanggung-tanggung, bahkan si pembunuh menyurati pihak surat kabar lokal yang berisikan petunjuk dan teka-teki mengenai calon korban, ia juga mengatakan kalau dirinya adalah jelmaan sosok iblis dari neraka. Anehnya gelombang pembunuhannya berakhir begitu saja, sehingga menyisakan misteri tak terpecahkan, meski ada yang menyebutkan bahwa Josef Womfre sebagai pelakunya. Pasalnya, Momfre tewas ditembak pada Desember 1920 silam di Los Angeles.
7. Jack The Ripper
Sepanjang tahun ini, genaplah tempo 119 tahun tragedi terjadinya salah satu kasus pembunuhan berantai paling mengerikan dalam sejarah yang dilakukan oleh seorang ''devil' yang dijuluki ''Jack The Ripper'' di bagian Timur London, England. Di sepanjang satu abad, misteri yang menyelubungi kasus pembunuhan brutal itu masih menjadi sebuah tanda tanya yang belum berhasil terjawab. Ada beberapa sebab yang menjadikan ''Jack The Ripper'' dijuluki sebagai legenda kejahatan dalam sejarah, yaitu selain sang pelakunya yang masih misterius hingga saat ini, corak kejahatan yang dilakukannya juga sangat mengerikan dan brutal! Korbannya disembelih, ditikam, tubuh di belah dan organ-organnya dikeluarkan.
Sebenarnya, mangsa Jack The Ripper yang sering juga dijuluki ''Pembunuh Whitechapel'' hanyalah lima orang wanita, meski ada pendapat yang mengatakan jumlahnya bisa lebih dari itu. Dan semua kegiatannya itu ia lakukan hanya dalam jangka waktu 3 bulan saja. Tapi, bagaimanapun juga kekejaman dan misteri pembunuhnya menjadikan kasus pembunuhan berantai ini sangat popular hingga saat kini. Banyak pertanyaan bermunculan dari kasus ini.