Salah satu kawah di Taman Nasional Yellowstone. |
Namun, berdasarkan penelitian terbaru, dari Universitas Wyoming yang dipimpin oleh Ken Sims, yang meneliti sampel udara dan air dari gunung terbesar di dunia ini, memperlihatkan jika Yellowstone sedang sekarat, dan bisa mati.
Mereka melihat tingkat keasaman dalam contoh air, dan radon yang ada di udara sekitar gunung. Dan setelah melakukan analisa, dengan memprediksi sebuah letusan gunung berapi. Ternyata kandungan tersebut sama seperti gunung berapi yang stabil.
Keldera Yellowstone. |
Sims sendiri mengukur seberapa cepat air dan gas yang bercampur naik ke permukaan, sebagai tanda dari sumber magma di bawahnya. Air panas yang naik ke permukaan, akan melarutkan zat kapur, serta kandungan CO2 yang ada di dalamnya.
"Panas dari gunung berapai Yellowstone mendorong sistem hidrotermal. Ini menjadi sangat panas, dan ruang magma atau reservoir, bisa diukur kedalamannya," kata Henry Heasler, ahli geologi di Yellowstone.
Namun penelitian ini baru sekedar dugaan, Yellowstone bisa saja menjadi gunung berapi mati, tapi tidak menutup kemungkinan untuk meletus kembali dan mengubah iklim dunia.
Sumber: via Daily