London � Genetik dan pendidikan sering kali disebut-sebut sebagai pengaruh terbesar intelijens seseorang. Namun secara mengejutkan, hasil studi terbaru mementahkan anggapan itu.
Hasil studi terbaru mengklaim, penyakit jauh lebih mempengaruhi IQ seseorang dibanding faktor genetik dan pendidikan. Ilmuwan dari University of New Mexico melakukan analisa pada IQ seluruh warga Amerika Serikat (AS).
Hasilnya ditemukan, penyakit berpengaruh besar pada kekuatan otak. Hal ini karena manusia, khususnya anak-anak, butuh banyak energi untuk �mengembangkan� otaknya. Jika penyakit muncul, seperti dikutip Dailymail, energi teralihkan dan kepandaian pun menurun.
Di jurnal Scientific American, peneliti Christopher Eppig mengatakan, �Penyakit menjadi faktor perampok sejumlah besar energi dari otak yang sedang berkembang. Bukti menunjukkan, penyakit menjadi penyebab utama variasi global kepandaian manusia.�
Menurut hasil studi Eppig, pada rata-rata warga yang memiliki IQ terendah, semuanya memiliki tingkat penyakit lebih tinggi. Eppig berharap, hipotesa timnya akan membantu meningkatkan IQ warga di seluruh dunia.
�Jika faktor utama yang mempengaruhi kepandaian seseorang adalah genetik, maka akan sulit sekali mengubah IQ seseorang,� tutupnya.