Di tengah-tengah optimisme dunia terhadap Presiden Barrack Obama yang akan melucuti kebijakan militerisasi politik luar negeri Amerika ke seluruh dunia, muncul informasi yang cukup mencemaskan beberapa kalangan yang berwenang di bidang politik luar negeri dan pertahanan. Menurut informasi yang berhasil diperoleh tim riset Global Future Institute dari sebuah sumber di Departemen Luar Negeri, Amerika saat ini sedang melakukan penelitian secara intensif dalam bidang Mikro-organisme, Pe****n tinggi dan virus-virus berbahaya.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu saja bisa. Karena pemerintahan Presiden Obama sampai detik ini tetap bersikukuh menolak adanya protokol pemeriksaan yang terkandung dalam Konvensi tentang pelarangan pembuatan dan penyimpanan senjata biologis dan toksin. Alhasil, sampai sekarang komunitas internasional sama sekali tidak memiliki mekanisme kontrol atau pengawasan yang efektif mengenai adanya komponen-komponen yang berpotensi untuk dijadikan persenjataan biologis dan toksin yang dimiliki Amerika seperti biogen.
Bahkan berbagai elemen masyarakat (civil society) yang bermaksud untuk melakukan investigasi mengenai keberadaan dan peran bio-laboratorium, tidak memiliki kewenangan dan legalitas untuk mendesak diadakannya penyelidikan mengenai transparansi peran dan pengelolaan berbagai bio-laboratorium yang ada di Amerika, seperti di Los Alamos.
Yang terjadi justru kebalikannya. Dalam tahun-tahun terakhir ini berbagai program penelitian dalam bidang biologi mendapat banyak dana dari Pemerintah. Menurut informasi sumber Departemen Luar Negeri kepada Global Future Institute, Amerika berencana akan membangun 20 laboratorium baru high-level biosecurity, dan 2 laboratorium yang secara khusus untuk meneliti biogen yang masuk kategori berbahaya dan paling menular.
Bukan itu saja. Amerika kabarnya juga akan melakukan modernisasi obyek-obyek penelitian mengenai senjata biologis. Dan sarana untuk proyek ini, Amerika sudah menyiapkan sebuah blok khusus di kompleks laboratorium nuklir di Los Alamos dan Livermors. Bahkan di lokasi ini, akan dilaksanakan sebuah penelitian mengenai bisul Siberian (malignant antrax), penyakit pes, dan botulisme.
Bulan Mei tahun lalu Defense Science Board yang berada dalam kewenangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, telah mengadakan pemeriksaan tingkat keamanan bio-laboratorium Amerika baik yang dikelola militer maupun sipil. Ternyata ada temuan yang cukup mengejutkan. Bahan-bahan yang disimpan dalam bio-laboratorium dilaporkan banyak yang hilang.
Inilah yang terjadi di salah satu bio-laboratorium bernama Medical Science and Research Institute of Infectional Desease. Ketika diperiksa, ternyata ada banyak sekali biogen yang hilang dari penyimpangan di bio-laboratorium tersebut. Ini bisa terjadi karena lemahnya sistem perhitungan dan pengawasan atas penyimpanan biogen berbahaya tersebut. Lembaga ini tercatat sebagai tempat penyimpanan biopa****n terbesar di Amerika, dan tempat untuk melakukan proyek genetic engineering penyakit berbahaya.
Akibat temuan tersebut, pada Februari lalu laboratorium yang masuk kategori security 4 (tertinggi) tersebut akhirnya ditutup karena dinilai ada banyak kelemahan dalam sistem perhitungan dan kontrol atas biogen. Tentu saja hasil temuan ini selain tidak menggembirakan, juga cukup mengundang kecemasan masyarakat dunia internasional.
Lebih parah dari itu, rapuhnya mekanisme pengaman di jaringan komputer kerja institutte tersebut, pada perkembangannya bisa dipenetrasi atau dimasuki oleh kelompok terorirs, atau orang-orang yang berniat untuk melakukan suatu operasi khusus bermodus teror.
Dengan begitu, lemahnya sistem pengamanan, dengan mudah pemerintah Amerika akan berdalih bahwa kelompok terorirs telah berhasil menembus pengamanan bio-laboratorium tersebut, dan menyebarkan virus berbahaya tersebut baik di wilayah Amerika maupun di Luar Negeri.
Pertanyaan yang penting dikemukakan di sini adalah, apakah ini memang murni lemahnya sistem pengamanan di bio-laboratorium itu, atau memang didasari kesengajaan alias kebijakan diam-diam pemerintahan Washington agar bebas dari tanggung jawab ketika pada perkembangannya virus berbahaya dan menular tersebut menyebar di wilayah Amerika maupun ke seluruh dunia.
Indikasinya memang cukup mencurigakan. Karena lemahnya sistem pengamanan bio-laboratorium justru kebanyakan terjadi di beberapa obyek-obyek militer Amerika. Hal ini tentu saja cukup mengkhawatirkan. Karena ada ribuatn specimen yang tidak terdafter di obyek-obyek militer.
Bahkan menurut laporan Center for Desease Control and Prevention, di Amerika sekarang ini ada sekitar 1400 spesialis yang bekerja di bidang biogen dan toksin di 324 biolaboratorium, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu saja bisa. Karena pemerintahan Presiden Obama sampai detik ini tetap bersikukuh menolak adanya protokol pemeriksaan yang terkandung dalam Konvensi tentang pelarangan pembuatan dan penyimpanan senjata biologis dan toksin. Alhasil, sampai sekarang komunitas internasional sama sekali tidak memiliki mekanisme kontrol atau pengawasan yang efektif mengenai adanya komponen-komponen yang berpotensi untuk dijadikan persenjataan biologis dan toksin yang dimiliki Amerika seperti biogen.
Bahkan berbagai elemen masyarakat (civil society) yang bermaksud untuk melakukan investigasi mengenai keberadaan dan peran bio-laboratorium, tidak memiliki kewenangan dan legalitas untuk mendesak diadakannya penyelidikan mengenai transparansi peran dan pengelolaan berbagai bio-laboratorium yang ada di Amerika, seperti di Los Alamos.
Yang terjadi justru kebalikannya. Dalam tahun-tahun terakhir ini berbagai program penelitian dalam bidang biologi mendapat banyak dana dari Pemerintah. Menurut informasi sumber Departemen Luar Negeri kepada Global Future Institute, Amerika berencana akan membangun 20 laboratorium baru high-level biosecurity, dan 2 laboratorium yang secara khusus untuk meneliti biogen yang masuk kategori berbahaya dan paling menular.
Bukan itu saja. Amerika kabarnya juga akan melakukan modernisasi obyek-obyek penelitian mengenai senjata biologis. Dan sarana untuk proyek ini, Amerika sudah menyiapkan sebuah blok khusus di kompleks laboratorium nuklir di Los Alamos dan Livermors. Bahkan di lokasi ini, akan dilaksanakan sebuah penelitian mengenai bisul Siberian (malignant antrax), penyakit pes, dan botulisme.
Bulan Mei tahun lalu Defense Science Board yang berada dalam kewenangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, telah mengadakan pemeriksaan tingkat keamanan bio-laboratorium Amerika baik yang dikelola militer maupun sipil. Ternyata ada temuan yang cukup mengejutkan. Bahan-bahan yang disimpan dalam bio-laboratorium dilaporkan banyak yang hilang.
Inilah yang terjadi di salah satu bio-laboratorium bernama Medical Science and Research Institute of Infectional Desease. Ketika diperiksa, ternyata ada banyak sekali biogen yang hilang dari penyimpangan di bio-laboratorium tersebut. Ini bisa terjadi karena lemahnya sistem perhitungan dan pengawasan atas penyimpanan biogen berbahaya tersebut. Lembaga ini tercatat sebagai tempat penyimpanan biopa****n terbesar di Amerika, dan tempat untuk melakukan proyek genetic engineering penyakit berbahaya.
Akibat temuan tersebut, pada Februari lalu laboratorium yang masuk kategori security 4 (tertinggi) tersebut akhirnya ditutup karena dinilai ada banyak kelemahan dalam sistem perhitungan dan kontrol atas biogen. Tentu saja hasil temuan ini selain tidak menggembirakan, juga cukup mengundang kecemasan masyarakat dunia internasional.
Quote:
Bayangkan saja. Di refrigator bio-laboratorium ini ternyata ditemukan lebih dari 9200 pa****n yang tidak terdaftar dalam data base tertentu. Jumlah pa****n yang tidak terdafter di base tersebut tentu saja bukan jumlah yang sedikit, mengingat jumlah total pa****n sekitar 66000 specimen. |
Dengan begitu, lemahnya sistem pengamanan, dengan mudah pemerintah Amerika akan berdalih bahwa kelompok terorirs telah berhasil menembus pengamanan bio-laboratorium tersebut, dan menyebarkan virus berbahaya tersebut baik di wilayah Amerika maupun di Luar Negeri.
Pertanyaan yang penting dikemukakan di sini adalah, apakah ini memang murni lemahnya sistem pengamanan di bio-laboratorium itu, atau memang didasari kesengajaan alias kebijakan diam-diam pemerintahan Washington agar bebas dari tanggung jawab ketika pada perkembangannya virus berbahaya dan menular tersebut menyebar di wilayah Amerika maupun ke seluruh dunia.
Indikasinya memang cukup mencurigakan. Karena lemahnya sistem pengamanan bio-laboratorium justru kebanyakan terjadi di beberapa obyek-obyek militer Amerika. Hal ini tentu saja cukup mengkhawatirkan. Karena ada ribuatn specimen yang tidak terdafter di obyek-obyek militer.
Bahkan menurut laporan Center for Desease Control and Prevention, di Amerika sekarang ini ada sekitar 1400 spesialis yang bekerja di bidang biogen dan toksin di 324 biolaboratorium, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.