Fakta-Fakta Aneh tentang Gravitasi yang Menarik untuk Disimak

Gravitasi dalam dipelajari dalam ilmu fisika yang menyatakan bahwa setiap benda akan memiliki gaya tarik terhadap benda disekitarnya. Itu sebabnya mengapa benda jatuh ke bawah. Ketika sebuah benda jatuh maka ada tarikan antara bumi dan benda tersebut. Dan hal ini sudah dipikirkan oleh Sir Isaac Newton saat ia melihat apel jatuh. 

Gravitasi juga menimbulkan fakta-fakta aneh yang menarik untuk disimak. Berikut serupedia merangkumnya seperti yang dilansir livescience.

1. Black Holes di Pusat Galaksi

Black holes atau lubang hitam merupakan salah satu benda yang paling merusak di alam semesta. Pasalnya, lubang hitam yang menyelimuti galaksi luar angkasa, diklaim memiliki massa tiga juta dan memiliki daya gravitasi paling kuat. Sehingga mengakibatkan pancaran cahaya didapat lebih kuat.

2. Tanpa Gravitasi, Beberapa bug menjadi lebih kuat

Beberapa bakteri menjadi lebih kejam dalam luar angkasa. Dalam studi yang dipublikasikan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Science menemukan tentang salmonella, bakteri yang sering menyebabkan keracunan makanan menjadi tiga kali lebih mematikan di microgravitasy. Kurangnya gravitasi mengubah aktivitas setidaknya 167 gen salmonella dan 73 dari protein tersebut.

3. Gravitasi Tidak Merata

Bumi tidak sepenuhnya memiliki gravitasi. Karena bentuknya bukan sebagai bola yang sempurna, maka massa yang didistribusikannya tentu tidak merata. Dan tentunya gaya gravitasi yang tercipta akan tidak sama di setiap titiknya.

Seperti ditemukan pada teluk Hudson di Kanada, daerah ini diklaim memiliki tingkat gravitas yang misterius.

4. Persepsi Anda

Menurut penelitian yang dipublikasikan pada April 2011 di Jurnal PLoS ONE, manusia akan lebih baik dalam menilai benda jatuh dalam keadaan posisi badan berdiri tegak, dibandingkan saat posisi badan berbaring.

Temuan ini memaparkan bahwa persepsi tentang gravitasi kurang didasarkan pada isyarat visual arah gravitasi dan lebih berdasarkan pada orientasi tubuh. Hasil temuan dapat menyebabkan strategi baru untuk membantu astronot menangani microgravity di luar angkasa.

5. Sulit Datang ke Bumi

Berbicara soal astronot, pengalaman mereka menunjukkan bahwa peralihan dari tanpa bobot menjadi memiliki bobot sangat sulit bagi tubuh. Tidak adanya gravitasi, otot mengalami penurunan bobot (atropi) karena tidak digunakan untuk aktivitas dan tulang juga kehilangan massa. Menurut NASA, astronot bisa kehilangan satu persen massa tulang mereka per bulan di luar angkasa.

6. Dapat Menurunkan Berat Badan

Pluto mungkin tidak lagi menjadi planet, namun gaya gravitasi planet ini mampu mengubah bobot badan seorang, seperti bobot seberat 150 pound (68 kg) menjadi kurang dari 10 pound (4,5 kg) bobotnya di planet tersebut.

Selain Pluto, Mars yang merupakan planet yang mungkin dikunjungi manusia memiliki tarikan gravitasi hanya 38 persen dibanding Bumi. Artinya, orang yang bobotnya 150 pound akan terasa memiliki bobot badan sekira 57 pound (26 kg).