Celana dalam atau underwear menjadi salah satu pakaian yang bagi sebagian besar wanita dan pria, wajib untuk dikenakan. Tahukah Anda sejak kapan sebenarnya orang mulai menggunakan underwear untuk melindungi area intim mereka? Berikut ini sejarah pemakaian underwear.
Celana dalam pertama kali digunakan oleh bangsa Mesir kuno pada periode Badari di tahun 4.400 Sebelum Masehi. Dari patung-patung yang ditemukan oleh para peneliti sejarah, menunjukkan bahwa celana dalam yang digunakan berbentuk segitiga dengan sedikit kain di sekitar pinggang.
Sedangkan di zaman Romawi Kuno, wanita terkadang menggunakan celana dalam yang disebut dengan subligaculum. Tetapi setelah jatuhnya kekaisaran Romawi Kuno, para wanita mulai jarang menggunakan celana dalam hingga menjelang akhir abad ke-18. Satu-satunya pakaian dalam yang mereka gunakan adalah shift, yakni pakaian yang terbuat dari bahan linen yang dikenakan di bawah gaun.
Di abad ke-19, celana dalam mulai kembali dikenakan namun panjangnya hingga dibawah lutut. Pada awalnya celana dalam dibuat dengan bentuk yang sangat polos, tetapi di akhir abad ke-19, mulai banyak hiasan-hiasana seperti renda dan penambahan karet di sekitar pinggang.
Tahun 1860-an, beberapa wanita mulai mengenakan celana dalam berwarna-warni meskipun warna putih polos masih tetap diminati. Biasanya celana dalam terbuat dari bahan katun, namun ada pula yang terbuat dari bahan wol untuk menyesuaikan dengan musim dingin.
Celana dalam termasuk ke dalam jenis pakaian dalam yang dapat mengikuti lekuk tubuh tetapi juga bisa dikenakan longgar. Seorang wanita bernama Elizabeth Miller adalah yang pertama kali menemukan celana dalam longgar ini.
Kemudian tahun 1849, Amelia Bloomer mempromosikan ide tersebut dan celana dalam longgar semakin dikenal. Bahkan pada tahun tersebut celana dalam disebut dengan bloomers.
Secara terminologi, pada awal abad ke-20, celana dalam wanita mengalami perubahan penyebutan. Di tahun 1908 warga Amerika biasa menyebut celana dalam dengan drawers, namun kemudian berubah menjadi panties. Sedangkan di Inggris, Australia, Irlandia, Afrika Selatan dan Selandia Baru, celana dalam biasa disebut dengan knickers untuk celana dalam wanita dan undies untuk pria.
Tahun 1910 celana dalam berbahan rayon pertama kali dibuat. Dari pertengahan abad ke-20, celana dalam juga terbuat dari bahan nilon. Sementara itu di tahun 1949, pemain tenis asal Amerika, Getrude Moran sempat membuat sensasi saat dirinya tampil dalam turnamen Wimbledon mengenakan celana dalam dengan aksen pinggiran yang menjuntai dan langsung menjadi populer.
Perkembangan celana dalam menjelang akhir abad ke-20 semakin beragam. Bentuknya yang semakin tipis dan mengecil, membuat celana dalam berjenis thongs menjadi terkenal di tahun '90-an.