1. Adolf Hitler:
Kita mulai daftar ini dengan nama yang paling Anda kenal. Semua orang setuju kalau Adolf Hitler adalah seorang yang jahat, yang hanya sedikit lebih baik dari Firaun. Semasa hidupnya, jutaan orang di dunia mengharapkan kematiannya, dan bahkan ketika sudah mati ia masih dicaci maki.
Adolf Hitler lahir pada 20 April 1889. Ia diangkat sebagai penguasa mutlak Jerman pada tahun 1934 hingga 1945. Adolf Hitler terkenal tidak hanya karena potongan rambut dan kumisnya yang aneh, tapi juga karena ada sekitar 14 juta jiwa yang melayang selama masa pemerintahannya. Angka itu sudah termasuk sekitar 6 juta orang-orang Yahudi yang dibunuh dengan eksekusi. Sedangkan sisa angkanya adalah mereka yang mati karena kelaparan ataupun terserang wabah penyakit.
Akhir dari kekuasaan Hitler ditandai dengan kekalahan Jerman oleh Rusia pada bulan Juni tahun 1941. Tapi sayang sekali, tidak ada orang yang mendapatkan keistimewaan untuk mencabut nyawa Hitler, karena ia sendiri mati bunuh diri pada 30 April 1945.
2. Pol Pot:
Tokoh berikutnya adalah Saloth Sar, atau yang lebih dikenal dengan Pol Pot. Manusia dengan nama aneh ini dulunya adalah pemimpin negara Kamboja. Masa kepemimpinannya memang tidak lama, hanya empat tahun terhitung sejak 1975 hingga 1979. Tapi ia berhasil memberikan dampak besar kepada masyarakat Kamboja, dan dampak tersebut tidak bisa dikatakan positif.
Dalam masa kepemimpinannya, sekitar 2 juta masyarakat Kamboja tewas. Kematian mereka disebabkan banyak hal, mulai dari kepalaran, kerja paksa, eksekusi politik, dan lain sebagainya. Pembunuhan massal yang dilakukan pada masa pemerintahan Pol Pot ini biasa disebut dengan Genosida Kamboja. Masyarakat Kamboja pada waktu itu patut bersyukur karena dengan adanya invasi Vietnam pada tahun 1979 menjadi momen tumbangnya kekuasaan sadistik Pol Pot.
3. Ariel Sharon:
Tidak semua pria bernama Ariel patut dipuja wanita. Ariel yang satu ini terkenal sebagai pemimpin bertangan besi sekaligus pembunuh yang sadis. Ariel yang dimaksud adalah Ariel Sharon, Perdana Menteri Israel ke-11 yang memimpin pada tahun 2001 hingga 2006.
Ariel Sharon adalah sosok yang berlatar belakang militer. Ia pernah menjadi komandan pasukan Angkatan Darat Israel sejak 1940-an hingga tahun 1970-an. Ariel Sharon sudah terjun ke dunia perang berkali-kali untuk Israel, mulai dari Perang Kemerdekaan tahun 1948, Suez War tahun 1956, sampai Perang Yom Kippur tahun 1973.
Pada tahun 1983, pemerintah Israel membentuk sebuah komisi untuk melakukan penyelidikan terkait perang Lebanon yang meletus pada tahun 1982. Dalam penyelidikan ini, ditemukan bahwa Ariel Sharon bertanggung jawab penuh atas pembantaian massal orang-orang sipil di Sabra dan Shatila. Ketika pembantaian ini terjadi, Ariel Sharon menjabat sebagai menteri pertahanan Israel.
4. Joseph Stalin:
Ini yang terjadi ketika pemimpin berbasis mafia menjadi kepala negara. Joseph Stalin diangkat menjadi pemimpin Uni Soviet sepeninggalan Lenin. Pada masa pemerintahannya tersebut, tercatat setidaknya 60 juta orang tewas.
Joseph Stalin terkenal sebagai seorang kepala negara yang diktator, yang tidak segan menggunakan kekerasan untuk memaksakan kehendaknya. Dari catatan resmi milik Rusia, Stalin pernah mempekerjakan setidaknya 800ribu tenaga untuk melakukan kejahatan politik ataupun kriminal demi melancarkan kehendaknya.
Holomodor di Ukraina dan Rusia juga terjadi pada masa kekuasaan Joseph Stalin. Holomodor adalah istilah yang digunakan orang-orang di Rusia dan Ukraina untuk mengenang salah satu bencana kelaparan terhebat dalam sejarah Uni Soviet pada tahun 1932-1933. Bencana kelaparan meluas ini disebabkan oleh kebijakan pertanian Joseph Stalin yang tidak berhasil pada saat itu.
5. George Walker Bush:
George W Bush tidak hanya menjadi objek kebencian di Amerika, tapi juga di seluruh dunia. Kepemimpinannya sebagai presiden Amerika diraihnya dari proses pemilu yang kontroversial pada tahun 2001. George W Bush adalah salah satu presiden Amerika yang paling dibenci oleh masyarakat Amerika sendiri.
Entah apakah George W Bush yang membenci islam, atau negara islam yang memang membencinya. Terlepas dari kenyataan itu, kebijakan luar negeri George memang selalu kontroversial. Ia mendapat banyak cekaman dari rakyatnya sendiri karena pada masa pemerintahannya Amerika terlalu banyak menghabiskan dana untuk perang-perang yang tidak perlu melawan negara-negara islam. Pada masa pemerintahannya, Amerika tercatat sudah menghabiskan $ 704.000.000.000 hanya untuk membiayai perang di Irak. Selain itu, George juga mengorbankan setidaknya 7000 tentara Amerika dan warga-warga sipil selama menjalankan gerakan anti terorismenya.
George Walker Bush menjadi kepala negara yang dibenci karena gerakan anti terorismenya dianggap terlalu paranoid, bahkan beberapa pihak mencurigai gerakan tersebut dijalankan dengan motivasi pribadi dan tidak untuk kepentingan Amerika sendiri. Karena gerakan anti terorismenya memang terbukti hanya membawa Amerika kepada kejatuhan ekonomi dan memberikan image negara adikuasa yang dikt