Selain berhasil merebut hadiah Nobel, ilmuwan Jepang juga berhasil memenangkan ajang bergengsi Ig Nobel setelah melakukan penelitian mengenai licinnya kulit pisang saat terinjak.
Ig Nobel adalah ajang penghargaan yang didedikasikan untuk menghargai penelitian yang sekilas “membuat Anda tertawa, kemudian setelahnya membuat Anda berpikir.” Parodi dari acara tahunan penghargaan Nobel ini tidak tanggung-tanggung, malam penganugerahannya diselenggarakan di Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Penelitian mengenai kulit pisang ini dilakukan oleh Kiyoshi Mabuchi dkk dari Universitas Kitasato dan berhasil merebut penghargaan Ig Nobel di bidang fisika.
Dalam jurnal yang dirilis di situs J-Stage, Kiyoshi meneliti friksi yang terjadi ketika sepatu menginjak kulit pisang, serta membuktikan mengapa kulit apel dan jeruk tidak seberbahaya pisang jika diinjak.
Mereka menemukan jel polysaccharide follicular, yang terkandung dalam kulit pisang, berhasil mengurangi gesekan sampai 70 persen. Dengan koefisien gesek yang sangat rendah, mereka juga berhasil menemukan bahwa orang yang menginjak kulit pisang berisiko 90% jatuh terpeleset. Menariknya, jel ini ternyata juga terkandung di dalam persambungan antar tulang dalam tubuh manusia.
Selain Kiyoshi, ada beberapa penelitian menarik lain yang berhasil memenangkan Ig Nobel.
Dari bidang neurosains, Kang Lee dkk dari Universitas Toronto, Kanada mengkaji kinerja otak saat seseorang melihat gambar Yesus dalam roti panggang. Di psikologi, Peter Jonason dkk dari Universitas Sydney Barat, Australia, mengkaji tendensi orang yang biasa begadang akan lebih percaya diri dan lebih bisa memanipulasi orang.
Jaroslav Flegr dkk dari Universitas Charles, Ceko, memenangkan Ig Nobel bidang Kesehatan Umum dengan risetnya mengenai dampak buruk memelihara kucing bagi mental seseorang. Penghargaan bidang biologi jatuh ke Vlastimil Hard dkk dari Universitas Sains Kehidupan Ceko dengan penelitiannya mengenai kecenderungan anjing menyesuaikan dirinya dengan kutub magnetis Bumi saat buang air kecil dan besar.
Marina de Tommaso dkk dari Universitas Bari, Italia, menggaet Ig Nobel bidang Seni dengan meneliti persepsi rasa sakit seseorang yang dirasakan ketika dikenai hantaman sinar laser sembari menatap lukisan yang jelek. Eigil Remers dkk dari Universitas Oslo, Norwegia, memenangkan bidang Sains Arktik dengan meneliti reaksi rusa kutub saat melihat manusia yang berkostum seperti beruang kutub.
Di bidang nutrisi, Raquel Rubio dkk dari IRTA, Spanyol, meneliti, “Karakter Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi dari Tinja Balita Sebagai Potensi Pengkulturan Probiotik Untuk Fermentasi Sosis.” Pemerintah Italia dinobatkan sebagai pemenang Ig Nobel Ekonomi karena berhasil “meningkatkan ukuran perekonomian negara sesuai mandat Uni Eropa dengan memasukkan pendapatan dari prostitusi, penjualan obat ilegal, penyelundupan, dan aktivitas finansial melanggar hukum di antara para pelakunya.”